Luis Manuel Maya dan Agusta Fatima Babo

Tempat asal: Lisapat, Ermera

Nama orangtua: Francisco Babo Soares (Ayah); Madelina dos Santos (Ibu)

Narasumbur: Bp. Francisco (Ayah) dan ibu Madelina (Ibu)

‘Kami tertangkap pada tahun 1977, dan tentara memaksa kami tinggal bersama berimpitan di gudang kedai kopi di Aifu, Ermera. Mereka, orang Indonesia, mendapatkan informasi bahwa saya anggota Fretilin, jadi saya dipenjara di dekat kota Ermera.

 Diancam

‘Ketika saya di penjara, tentara Indonesia meminta izin pada saya untuk membawa anak-anak saya ke Indonesia untuk disekolahkan: anak saya Luis (16 tahun) sedang menyelesaikan tahun keduanya di sekolah menengah Portugis dan Agusta, anak perempuan saya (7 tahun). Bagaimanapun, saya tidak menyetujui permintaan tersebut. Para tentara tersebut lalu mencoba meyakinkan saya untuk menyetujuinya dengan mengatakan bahwa apabila saya menolak, mereka tidak akan menjamin keselamatan anak-anak saya.

‘Para tentara itu sudah bicara dengan Luis dan saya percaya, ia takut menolak tawaran mereka untuk pergi ke Indonesia. Walaupun diintimidasi, istri saya dan saya sendiri tidak pernah menyetujui permintaan para tentara itu. Kami tidak menandatangani perjanjian dengan mereka, namun mereka tetap membawa pergi anak-anak kami.

 Lima anak dibawa 

‘Ketika para tentara itu pergi, mereka membawa lima anak di dalam kendaraan mereka. Selain Luis dan Agusta, mereka juga membawa dua bersaudara, Agusta dan Madelina Martinz. Anak kelima adalah Cristovão.

 Kontak

‘Tahun 1984 kami mendapat surat dari Luis dan Agusta. Luis tinggal di Bogor dan Agusta di Tasikmalaya, di sekolah menengah. Mereka tidak tinggal dengan tentara yang mengambil mereka, tetapi diserahkan ke keluarga lain. Di dalam surat mereka bilang mereka tidak punya uang untuk kembali ke Timor Leste. Lagi pula, hal itu tidak mudah akibat situasi politik pada saat itu. Semua orang membutuhkan surat jalan dari pihak militer. Saya dengar bahwa Luis bergabung dengan Angkatan Laut Indonesia, tetapi saya tidak tahu apakah berita itu benar.

‘Kami merasa sedih. Kami ingin anak-anak kami kembali dan melihat kami, orangtuanya. Bagaimana mungkin mereka tidak datang untuk melihat kami sebelum kami meninggal?