Abdul Rauf

Nama Timor Leste: Manuel

Tempat asal: kemungkinan Baucau

Diselamatkan

‘Saya terluka sewaktu perang pada tahun 1979, tetapi saya tidak begitu ingat jelas kejadiannya. Seorang tentara menyelamatkan saya dan membawa saya ke Yayasan Seroja di Dili.

Awal ingatan saya bermula pada Yayasan Seroja: Sebuah kamar yang luas dengan kipas angin besar di bagian tengah langit-langitnya. Sebuah pohon yang tinggi tumbuh di depan, di halaman yang juga luas. Saat itu saya mungkin baru berumur lima tahun dan tinggal di sana selama satu tahun.

Karena di Timor Leste tidak ada perawatan rehabilitasi, saya lalu dikirim ke Jakarta. Hal ini diatur oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan seorang dokter militer Indonesia, Dr. Saronto Martoyudo. Dua anak Timor Leste lain yang terluka sewaktu perang juga dikirim ke Jakarta bersama saya. Saya ingat ketika kami dibawa ke bandara di Dili oleh dua anggota staf Seroja, Ibu Selva dan Bapak Mario.

Di Jakarta saya dirawat di Rumah Sakit Militer Gatot Subroto. Ketika kami diperbolehkan keluar dari rumah sakit, kami tinggal sementara waktu bersama dokter yang membawa kami dari Timor Leste. Lalu, kami dikirim ke sekolah asrama untuk anak-anak cacat, yakni Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kami semua menerima perawatan medis dan pendidikan yang baik.

 Belajar tentang Timor Leste dan keluarga

Dokter yang merawat kami kadang-kadang mengundang kami untuk mengunjunginya dan, meskipun sekarang ia sudah meninggal, kami masih terus berhubungan dengan keluarganya. Ia bercerita bahwa kami ditemukan terluka ketika Fretilin menyerang desa kami. Pihak tentara menemukan salah satu dari kami bersembunyi di balik tembok dan yang lainnya bersembunyi di dalam lubang. Seorang anak perempuan terluka matanya, katanya. Sang dokter juga pernah menunjukkan foto-foto Timor Leste yang ia miliki. Kami diambil di hutan, tapi ia tak pernah menyebutkan nama desa, di mana para tentara menemukan kami.

Setelah dewasa saya mencaritahu perihal keluarga saya. Dari berkas sekolah saya kemudian tahu bahwa saya berasal dari daerah sekitar Baucau. Dulu saya pernah melihat buku tahunan PMI edisi tahun 1980 atau 1981. Buku itu memuat informasi dengan foto-foto, tapi saya tidak tahu bagaimana saya dapat menemukannya lagi.

Saya ingin menemukan keluarga saya. Saya tidak tahu apakah orangtua saya masih hidup. Terkadang saya ingin kembali untuk mencari mereka dan melihat langsung Timor Leste.’

2 pemikiran pada “Abdul Rauf

    • Hallo Rio saya memperkenalkan diri saya asal dari timor leste juga saya dari distrik Laga samalari , nama saya Vitor da costa pinto .
      Terima kasih .

Komentar ditutup.